Sabtu, 14 Juli 2018

ALGORITMA BEAUFORT CIPHER


PENYANDIAN FILE BERDASARKAN ALGORITMA BEAUFORT CIPHER
Sundari,Milyani Aritonang,Rizka Pratiwi,Nugroho Ananda
STMIK BUDI DARMA MEDAN
ABSTRAK
            Dunia kriptografi saat ini telah menerapkan berbagai metode untuk penyandiaan file. Semakin rumit metode yang digunakan, maka tingkat keamanan yang dihasilkan pun akan semakin baik pula. Dalam rangka meningkatkan tingkat keamanan dalam algoritma kriptografi Beaufort Chiper. Teori Beaufort Chiper ini merupakan cabang dari matematika yang mempelajari bagaimana cara penyandian file berdasarkan algoritma Beaufort Chiper. Bagaimana membangkitkan bilangan secara acak. Dan sangat berguna diterapkan didalam dunia kriptografi sebagai pembangkitan kunci acak yang nantinya akan diolah sebagai sarana dalam melakukan proses enkripsi dan dekripsi. Semakin acak bilangan yang dihasilkan, semakin baik pula  tingkat keamanan dari suatu Chiper teks.
Kata kunci:Beaufort cipher,Kriptografi,Enkripsi,Dekripsi
1.      Pendahuluan
Keamanan dan kerahasiaan suatu file merupakan salah satu aspek yang penting dalam sistem informasi pada saat ini. Sebab pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan munculnya teknik-teknik baru, yang salah gunakan oleh pihak-pihak tertentu yang mengancam keamanan dari sistem informasi tersebut. Dan apabila jatuhnya informasi ketangan pihak lain dapat menimbulkan kerugian bagi pihaklain serta dapat menimbulkan keugian bagi pemilik informasi.
Oleh karna itu informasi memerlukan pengamanan yang baik saat didistribusikan ataupun saat disimpan. Salah satu metode pengamanan file/data adalah dengan proses penyandian terhadap file yang akan dikirim. Proses penyandian yang dilakukan adalah dengan menggunakan kriptografi. Kriptografi melingkupi proses transformasi informasi yang berlangsung dua arah, yang terdiri dari dua proses enkripsi dan dekripsi.
2.      Beaufort Cipher
Beaufort cipher secara umum merupakan teknik enkripsi subtitusi yang berfungsi untuk menyamarkan suatu pesan tertentu dengan menggunakan table abjad dan keyword yang telah ditetapkan. Sama seperti viginere cipher, Menggunakn table yang berdiri dari abjad A-Z pada baris dan kolomnya ini juga memerlukan suatu keyword atau kata kunci dalam mengenkripsi decipher pesan yang tersembunyi tersebut.
Bentuk tablenya dapat dilihat dibawah ini:
Yang membedakan dari Viginere cipher yaitu penggunaan algoritma yang berbeda dari cara membaca table.
Viginere cipher membandingkan baris+ kolom = isi table
Beaufort cipher membandingkan kolom + isi table = baris
Enkirpsinya menggunakan tabel dengan ketentuan berikut:
1.      Huruf pada pesannya kita lihat pada kolom tabel atas (bagian judulnya; warna merah)
2.      Huruf pada keywordnya kita lihat pada kolom tabel bawah (isinya; warna hitam)
3.      Telusuri kedua huruf tersebutdan lihat hasilnya pada baris tabel

Beaufort cipher merupakan salah satu varian dari metode vigenere cipher. Pada beaufort cipher kunci K adalah urutan karakter –karakter K=k1.....kd  dimana k1 didapat dari banyaknya pergeseran dari alfabet ke-i sama seperti viginere cipher [1]. Artinya bahwa jumlah kunci yang dibangkitkan harus sama dengan jumlah karakter plaintext yang diamanakan. Algortima ini melakukan proses enkripsi dan dekripsi secara stream (masing-masing karakter plaintext harus memiliki pasangan kunci). Hal ini yang menyebabkan algoritma ini sama hampir sama dengan algortima viginere cipher. Adapun formulasi yang digunakan dalam proses enkripsi dan dekripsi.
Formula proses enkripsi :
Ci = Ek(Mi) =(Ki-Mi) Mod 26...............(3)
Formula proses dekrisi :
Mi = Dk(Ci) = (Ki - Ci) Mod 26...........(4)
Keterangan
Mi = pesan yang akan dienkripsi (plain)
Ci = sandi (cipher)                  Ki = kunci
Ek = fungsi enkripsi                Dk = fungsi dekripsi

Nilai mod 26 di atas tergantung dari jumlah kebutuhan karakter yang digunakan, pada awalnya Beaufort Cipher hanya menggunkan 26 karakter, namun seiring dengan perkembangan teknologi komputer saat ini, maka dapat menggunkan mod 256 (menggunakan seluruh tabel ASCII).

3.      Kriptografi
Kata Kriptografi berasal dari bahasa Yunani kryptos (tersembunyi) dan graphien (menulis). Kriptografi atau penyandian data merupakan seni dan ilmu untuk menjaga berita[1]. Selain pengertian tersebut terdapat pula pengertian ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data [1]. Ilmu atau seni ini banyak diterapkan disemua bidang, khususnya bidang militer dan agen rahasia. Sebenarnya ilmu ini sudah diterapkan sejak dahulu dan sampai kini terus dikembangkan dan diteliti penggunaannya.
Kriptografi mempunyai 2 (dua) bagian yang penting, yaitu enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses penyandian dari pesan asli menjadi pesan yang tidak dapat diartikan seperti pesan aslinya. Dekripsi sendiri berarti merubah pesan yang sudah disandikan menjadi pesan aslinya. Pesan asli biasanya disebut plaintext, sedangkan pesan yang sudah disandikan disebut ciphertext. Adapun algoritma matematis yang digunakan pada proses enkripsi yakni disebut chiper dan sistem yang memanfaatkan Kriptografi untuk mengamankan sistem informasi disebut kriptosistem.


Aliran Enkripsi dan Deskripsi pada Kriptografi

Adapun tujuan dari sistem Kriptografi adalah sebagai berikut :

A.  Kerahasiaan, adalah layanan yang digunakan untuk menjaga isi dari informasi dari siapapun kecuali yang memiliki otoritas atau kunci rahasia untuk membuka/mengupas informasi yang telah disandi.
B.  Integritas data, adalah berhubungan dengan penjagaan dari perubahan data secara tidak sah. Untuk menjaga integritas data, sistem harus memiliki kemampuan untuk mendeteksi manipulasi data oleh pihak-pihak yang tidak berhak, antara lain penyisipan, penghapusan, dan pensubsitusian data lain kedalam data yang sebenarnya.
C. Autentikasi, adalah berhubungan dengan identifikasi/pengenalan, baik secara kesatuan sistem maupun informasi itu sendiri. Dua pihak yang saling berkomunikasi harus saling memperkenalkan diri. Informasi yang dikirimkan melalui kanal harus diautentikasi keaslian, isi datanya, waktu pengiriman, dan lain-lain.
D. Non-repudiasi, adalah usaha untuk mencegah terjadinya penyangkalan terhadap pengiriman atau terciptanya suatu informasi oleh yang mengirimkan atau membuat.

4.  Pembahasan

Berdasarkan prosedur enkripsi dan dekripsi algoritma beaufort cipher, maka di ketahui cara penyandian pesan/file seperti yang akan kita bahas di bawah ini.
Plain    : CINTA KAMU
Key     : SAYA

A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
B
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
C
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
D
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
E
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
F
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
G
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
H
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
I
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
J
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
K
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
L
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
M
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
N
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
O
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
P
P
Q
R
S
T
U
F
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
Q
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
R
R
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
S
S
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
T
T
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
U
U
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
V
V
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
W
W
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
X
X
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
Y
Y
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Z
Z
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
R
S
T
U
V
W
X
Y
Cpher  : UILTSKYMM

            Cara mengerjaan beaufort cipher dengan menghubungkan huruf pada plainteks ke key maka titik pertemuan anatara huruf tersebut di namakan dengan cpher.Key di gunakan bisa berulang ulang sampai huruf pada plainteks habis.Cpher ini lah yang di maksud dengan penyandian pesan atau pesan yang di sembunyikan dari teks yang asli yang di sebut dengan plain, sedangkan key adalah kunci dari pesan yang sedang kita samarkan atau sandikan.  Contoh pengerjaannya seperti gambar yang ada di atas.
5. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, maka disimpulkan bahwa :
1.Dalam pembuatan sistem ini dapat digunakan sebagai penyandian data yang berupa karakter yang berbentuk huruf dengan setiap karakter yang di enkripsi.
2.Kriptografi bertujuan untuk melindungi atau menjaga kerahasiaan informasi yang terkandung di dalam data/file sehingga informasi tersebut tidak dapat di ketahui oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis memberikan saran yang semoga nantinya dapat berguna.
1.Sistem ini di gunakan hanya sebagai pengaman data.
2.Dan sistem ini masih perlu dalam pengembangan lebih lanjut supaya pengembangan algoritmanya bisa tergabung dengan kriptografi lainnya.



                        









1 komentar: