SistemPendukung
Keputusan Pemilihan Duta Wisata Menggunakan Metode WASPAS
Sundari, Millyani Aritonang, Rizka Pratiwi, Fajar
Syahputra
Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma,
Medan, Indonesia
Jalan Sisingamangaraja No. 338, Medan, Indonesia
Abstrak
Duta Wisata
merupakan sebuah media promosi untuk mengenalkan budaya daerah dan potensi
wisata yang dimiliki setiap daerahnya. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan
Olahraga Kota Sibolga mengadakan seleksi untuk mendapatkan putra - putri yang
terbaik untuk menjadi duta wisata sesuai dengan ketentuan. Proses yang
tergolong masih manual membuat proses seleksi menjadi lebih lama dan kurang
efisien. Sistem penilaian menggunakan SPK sangat membantu juri dalam proses
penyeleksian untuk mendapatkan 10 putra dan 10 putri terbaik dari sekian
banyaknya yang terdaftar. Metode yang digunakan adalah Metode Waspas Penelitian
inidilakukan untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu juri dalam proses
penyeleksianberdasarkan kriteria yang telah ditentukan Hasil dari penelitian
berupa sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi calon duta wisata
yang menggunakan metode WASPAS dalam perhitungannya, sehingga memudahkan juri
dalam proses penyeleksian yang sesuai dengan kriteria, lebih cepat dan lebih
efisien sesuai dengan yang diharapkan.
Kata Kunci : Duta Wisata,
Sistem Pendukung Keputusan, WASPAS
1.
Pendahuluan
Dinas Pariwisata Sibolga adalah salah satu provinsi
yang memiliki banyak objek wisata. Objek wisata yang ada di Sibolga dibagi
kedalam 2 jenis, yaitu objek wisata sejarah dan obyek wisata alam. Objek wisata
alam terpopuler yang terdapat di Sibolga antara lain Pulau Putri, Pantai
pandan, Pulau Mursala. Objek wisata sejarah terpopuler yang terdapat di
Sibolga antara lain Batu lubang, Kuburan
panjang dan makam mahligai. Kendala seorang wisatawan yang akan memilih objek
wisata favorit mereka dengan berbagai pertimbangan, sehingga wisatawan dapat
merasakan hamparan pasir putih yang membetang biru dan jernih air lautnya serta
terumbu karang yang menakjubkan tempat tinggalnya para ikan yang dapat
memuaskan para penyelam di keindahan bawah laut. Sehingga para wisatawan nyaman
dengan liburan mereka dan membuat para wisata tidak bosan dan tertarik untuk datang berkunjung kembali.
Setiap
wilayah kabupaten maupun kota yang ada di Indonesia memiliki ikon tersendiri
untuk memamerkan daerahnya masing-masing. Mulai dari kebudayaan, bahasa hingga
potensi alam yang terdapat di daerah bersangkutan. Salah satu ikon yang paling
banyak dikenal hingga daerahnya dikunjungi oleh wisatawan ialah pariwisata. Hal
ini dibuktikan dengan banyaknya wisatawan domestik dan juga mancanegara yang
berkunjung pada setiap daerah di Indonesia.
Salah satunya Wisata Sibolga yang berada di Sumatera Utara yang
menyimpan sejuta pesona keindahan yang tersohor hingga ke manca negara bagian dari pesona Indonesia yang menjadikan
negeri ini yang terlihat kaya dan begitu mempesona. Kekayaan adat, budaya,
kearifan lokal dan keajaiban alam membuat daerah yang satu ini menjadi magnet Indonesia
yang menarik wisatawan mancanegara sibolga juga salah satu tempat penyebaran agama islam pertama kali masuk di
Indonesia yang terletak di barus hal itu membuktikan banyak kuburan Syekh dan
sejarah agama islam yang terdapat di daerah tersebut serta keberadaan makam tua
di kompleks pemakaman mahligai, barus, pada abad ke 7 dan juga banyak tersimpan
kuno bersejarah seperti hiasan, mata uang dari emas dan perak, prasasti dan
fragmen arca.
Duta
wisata adalah ikon pariwisata dan kebudayaan yang terdiri dari sepasang anak
muda yang terpilih setelah melewati serangkaian rangkaian seleksi yang dikemas
dalam bentuk pemilihan dengan format serupa kontes kecantikan. Duta wisata
merupakan salah satu sarana sebagai media promosi terhadap potensi wisata
yangdimiliki setiap daerah khususnya dan Indonesia secara umum[1]. Di salah satu daerah memiliki salah
satu kabupaten yang mempunyai potensi wisata dan ragam budaya, diantaranya
wisataalam, wisata belanja, wisata budaya, dan juga wisata keagamaan. Untuk
mempromosikan potensi wisata yang dimiliki maka Dinas Pariwisata, dan
Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga mengadakan seleksi untuk mencari
putra - putri terbaik yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Proses
penyeleksian yang dilakukan masih tergolong manual, belum adanya sistem yang
membantu dalam penyeleksian sehingga memerlukan waktu yang lama untuk
mengolahnya dan keakuratan proses seleksi yang dilakukan kurang begitu tepat
karena dari sekian banyaknya yang mendaftar sebagai calon duta wisata[2].
2.
TEORITIS
2.1
Duta
Wisata
Duta wisata
adalah sosok yang diharapkan menjadi bagian yang terdepan disebuah wilayah
dalam memperkenalkan wisata daerah. Selain itu duta wisata kini di harapkan
dengan tanggung jawab untuk terus belajar, mengasah kemampuan komunikasi karena
duta wisata adalah sosok yang luwes dalam berkomunikasi, membekali diri dengan
banyak kemampuan yang berhubungan dengan tugas duta wisata dan keperluan
personal sebagai pribadi remaja yang unggul[1].
2.2
Sistem
Pendukung Keputusan
Sistem
Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah
sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun
kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan
tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan
dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak
seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban,
2005:105)[3].
2.3
Metode
Weighted Aggregated Sum Product
Assessment (WASPAS)
Metode WASPAS
merupakan kombinasi unik dari pendekatan MCDM yang diketahui yaitu model jumlah
tertimbang (Weighted sum model/WSM) dan model produk tertimbang (WPM) pada
awalnya membutuhkan normalisasi linier dari elemen matriks keputusan dengan
menggunakan dua persamaan[4][5].
Berikut merupakan langkah-langkah kerja
dari metode WASPAS. yaitu :
1.
Mempersiapkan sebuah Matriks
2.
Menormalisasikan
nilai
dengan rumus sebagai berikut :
Kriteria Keuntungan
............................................................................................................................................(1)
Kriteria Biaya
.............................................................................................................................................(2)
3.
Menghitung nilai Alternatif (Qi) dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
..............................................................................................................(3)
Nilai Qi yang terbaik merupakan nilai
yang tertinggi.
3. ANALISA DAN PEMBHASAN
Untuk
memilih duta wisata terdapat beberapa kriteria yang digunakan oleh pengambil
keputusan, kriteria itu antara lain:
a.
Warga
negara Indonesia yang belum menikah
b.
Skill
c.
Tinggi
d.
Berat
Badan
e.
Usia
f.
Pendidikan
Dalam
penelitian ini pemilihan duta wisata, dilakukan dengan menerapkan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment
(WASPAS).
Adapun
langkah-langkah dalam pemilihan duta wisata dalam Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment
(WASPAS) adalah sebagai berikut.
1.
Memberikan
Nilai Pada Setiap Alternatif Dan Kriteria
2.
Membuat Matriks
Keputusan
3.
Menghitung
Matriks Ternormalisasi
4.
Mencari
Nilai Qi
Langkah awal,
memberikan nilai pada setiap alternatif dan kriteria
Tabel 1. Kriteria
Kriteria
|
Keterangan
|
Bobot
|
Jenis
|
C1
|
Warga Negara indonesia
|
4
|
Benefit
|
C2
|
Skill
|
3
|
Benefit
|
C3
|
Tinggi Badan
|
3
|
Benefit
|
C4
|
Berat Badan
|
3
|
Benefit
|
C5
C6
|
Usia
Pendidikan
|
2
3
|
Cost
Benefi
|
Tabel 2. Skala Penilaian
Kriteria
|
Keterangan
|
Keterangan
|
|
C1
|
Warga negara indonesia
|
Ya
|
2
|
Tidak
|
1
|
||
C2
|
Skill
|
Sangat Baik
|
91-100
|
Baik
|
81-90
|
||
Cukup
|
71-80
|
||
Buruk
|
61-70
|
||
Sangat Buruk
|
≥60
|
||
C6
|
Pendidikan
|
Strata 1
|
5
|
Diploma 3
|
3
|
||
SMA/SMK
|
1
|
Berikut ini merupakan data
alternatif dari calon duta wisata yang akan dipilih menjadi duta wisata.
Tabel 3. Data Alternatif
Alternatif
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
Sri Hardianti (A1)
|
Ya
|
Sangat Baik
|
165
|
40
|
22
|
5
|
Dina (A2)
|
Ya
|
Baik
|
156
|
45
|
22
|
5
|
Astutik (A3)
|
Tidak
|
Baik
|
158
|
35
|
18
|
3
|
Lisa (A4)
|
Tidak
|
Sangat Baik
|
156
|
36
|
18
|
3
|
Rahma (A5)
|
Ya
|
Baik
|
163
|
35
|
20
|
1
|
Dari tabel alternatif yang telah
dibobotkan menggunakan tabel 2, maka diperolah tabel rating kecocokan yang
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Rataing Kecocokan
Alternatif
|
C1
|
C2
|
C3
|
C4
|
C5
|
C6
|
Sri Hardianti (A1)
|
2
|
95
|
165
|
40
|
22
|
5
|
Dina (A2)
|
2
|
85
|
156
|
45
|
22
|
5
|
Astutik (A3)
|
1
|
90
|
158
|
35
|
18
|
3
|
Lisa (A4)
|
1
|
96
|
156
|
36
|
18
|
3
|
Rahma (A5)
|
2
|
85
|
163
|
35
|
20
|
1
|
Max
|
2
|
96
|
165
|
45
|
22
|
5
|
Min
|
1
|
85
|
156
|
35
|
18
|
1
|
1. Langkah kedua, membuat matriks
keputusan
=
2. Menghitung Mariks Ternormalisasi
X11= 2/2=1
X21= 2/2= 1
X31= 1/2=
0,5
X41= 1/2=
0,5
X51= 2/2= 1
X12= 95/96=
0,9896
X22= 85/96=
0,8854
X32= 90/96=
0,9375
X42= 96/96=
1
X52= 85/96=
0,8854
X13=
165/165= 1
X23= 156/165
= 0,9454
X33= 158/165
= 0,9575
X43= 156/165
= 0,9454
X53=
163/165= 0,9879
X14= 40/45 =
0,8889
X24= 45/45 =
1
X34= 35/45 =
0,7778
X44= 36/45 =
0,8
X54= 35/45 =
0,7778
X15= 22/18 =
1,2222
X25= 22/18 =
1,2222
X35= 18/18 =
1
X45= 18/18 =
1
X55= 20/18 =
1,1111
X16= 5/5 = 1
X26= 5/5 = 1
X36= 3/5 = 0,6
X46= 3/5 = 0,6
X56= 1/5 = 0,2
Dari hasil
perhitungan diatas dapat dilihat dari matriks dibawah ini
X=
3. Berdasarkan Persamaan 4, maka dicari
nilai Qi
Q1= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 9,03995
0,508385 = 9,548335
Q2= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
*(1)
= 0,5
0,5
= 8,8573
0,362028= 9,219328
Q3= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 6,9092+0,00382896
= 6,91302896
Q4= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
= 7
+
= 7,02296702
Q5= 0,5
0,5
= 0,5
0,5
*(0,04)
= 0,5
0,5
= 7,38775+
= 7,39570306
4. Menentukan nilai Alternatif tertinggi:
Tabel 3. Perangkingan
Alternatif
|
Hasil
|
Rangking
|
A1
|
9,548335
|
1
|
A2
|
9,219328
|
2
|
A5
|
7,39570306
|
3
|
A4
|
7,02296702
|
4
|
A3
|
6,91302896
|
5
|
Hasil dari
perhitungan metode WASPAS, bahwa A1 merupakan alternatif terbaik
sebagai duta parawisata terbaik
4.
KESIMPULAN
Berdasarkan
sistem pendukung keputusan dengan metode WASPAS ini dilakukan tingkat penilaian
yang akurat. Hasil dari proses sistem pendukung keputusan pemilihan duta wisata ini dapat digunakan sebagai bahan perkembangan untuk
menentukan pengenalan wisata serta mempromosikan di wilayah atau daerah
tertentu. Dengan ini disimpulkan bahwa penggunaan
sistem pendukung keputusan dapat
mempermudah dalam pemilihan Duta Wisata dengan menerapkan metode WASPAS.
REFERENCES
[1] K. Andryan,
S. Effendi, E. Santoso, and N. Hidayat, “Implementasi Metode TOPSIS Untuk
Penentuan Finalis Duta Wisata Joko Roro Kabupaten Malang ( Studi Kasus :
Paguyuban Joko Roro ),” vol. 2, no. 2, 2018.
[2] A. S. H and A.
Pujiastuti, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DESTINASI WISATA FAVORIT DI
PROPINSI YOGYAKARTA DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT ( WP ) BERBASIS ANDROID,”
vol. 6, no. November, pp. 58–68, 2017.
[3] M. Aan et al.,
“Student Admission Assesment using Multi- Objective Optimization on the Basis
of Ratio Analysis (MOORA),” no. October, 2017.
[4] M. Ickhsan, D. Anggraini,
R. Haryono, and S. H. Sahir, “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha
Rakyat Menggunakan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment ( WASPAS
),” vol. 5, no. 2, pp. 97–102, 2018.
[5] S. Sugiarti, D. K.
Nahulae, T. E. Panggabean, and M. Sianturi, “Sistem Pendukung Keputusan
Penentuan Kebijakan Strategi Promosi Kampus Dengan Metode Weighted Aggregated
Sum Product Assesment ( WASPAS ),” vol. 5, no. 2, pp. 103–108, 2018.
kalau source code metode waspas nya ada kagak ???
BalasHapus