Sabtu, 14 Juli 2018

metode waspas


SistemPendukung Keputusan Pemilihan Duta Wisata Menggunakan Metode WASPAS

Sundari, Millyani Aritonang, Rizka Pratiwi, Fajar Syahputra

Program Studi Teknik Informatika STMIK Budi Darma, Medan, Indonesia
Jalan Sisingamangaraja No. 338, Medan, Indonesia

Abstrak
Duta Wisata merupakan sebuah media promosi untuk mengenalkan budaya daerah dan potensi wisata yang dimiliki setiap daerahnya. Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga mengadakan seleksi untuk mendapatkan putra - putri yang terbaik untuk menjadi duta wisata sesuai dengan ketentuan. Proses yang tergolong masih manual membuat proses seleksi menjadi lebih lama dan kurang efisien. Sistem penilaian menggunakan SPK sangat membantu juri dalam proses penyeleksian untuk mendapatkan 10 putra dan 10 putri terbaik dari sekian banyaknya yang terdaftar. Metode yang digunakan adalah Metode Waspas Penelitian inidilakukan untuk membuat sebuah sistem yang dapat membantu juri dalam proses penyeleksianberdasarkan kriteria yang telah ditentukan Hasil dari penelitian berupa sebuah aplikasi sistem pendukung keputusan seleksi calon duta wisata yang menggunakan metode WASPAS dalam perhitungannya, sehingga memudahkan juri dalam proses penyeleksian yang sesuai dengan kriteria, lebih cepat dan lebih efisien sesuai dengan yang diharapkan.

Kata Kunci : Duta Wisata, Sistem Pendukung Keputusan, WASPAS

1.       Pendahuluan


            Dinas Pariwisata Sibolga adalah salah satu provinsi yang memiliki banyak objek wisata. Objek wisata yang ada di Sibolga dibagi kedalam 2 jenis, yaitu objek wisata sejarah dan obyek wisata alam. Objek wisata alam terpopuler yang terdapat di Sibolga antara lain Pulau Putri, Pantai pandan, Pulau Mursala. Objek wisata sejarah terpopuler yang terdapat di Sibolga  antara lain Batu lubang, Kuburan panjang dan makam mahligai. Kendala seorang wisatawan yang akan memilih objek wisata favorit mereka dengan berbagai pertimbangan, sehingga wisatawan dapat merasakan hamparan pasir putih yang membetang biru dan jernih air lautnya serta terumbu karang yang menakjubkan tempat tinggalnya para ikan yang dapat memuaskan para penyelam di keindahan bawah laut. Sehingga para wisatawan nyaman dengan liburan mereka dan membuat para wisata tidak bosan  dan tertarik untuk datang berkunjung kembali.
Setiap wilayah kabupaten maupun kota yang ada di Indonesia memiliki ikon tersendiri untuk memamerkan daerahnya masing-masing. Mulai dari kebudayaan, bahasa hingga potensi alam yang terdapat di daerah bersangkutan. Salah satu ikon yang paling banyak dikenal hingga daerahnya dikunjungi oleh wisatawan ialah pariwisata. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya wisatawan domestik dan juga mancanegara yang berkunjung pada setiap daerah di Indonesia.  Salah satunya Wisata Sibolga yang berada di Sumatera Utara yang menyimpan sejuta pesona keindahan yang tersohor hingga ke manca negara  bagian dari pesona Indonesia yang menjadikan negeri ini yang terlihat kaya dan begitu mempesona. Kekayaan adat, budaya, kearifan lokal dan keajaiban alam membuat daerah yang satu ini menjadi magnet Indonesia yang menarik wisatawan mancanegara sibolga juga salah satu tempat  penyebaran agama islam pertama kali masuk di Indonesia yang terletak di barus hal itu membuktikan banyak kuburan Syekh dan sejarah agama islam yang terdapat di daerah tersebut serta keberadaan makam tua di kompleks pemakaman mahligai, barus, pada abad ke 7 dan juga banyak tersimpan kuno bersejarah seperti hiasan, mata uang dari emas dan perak, prasasti dan fragmen arca.
Duta wisata adalah ikon pariwisata dan kebudayaan yang terdiri dari sepasang anak muda yang terpilih setelah melewati serangkaian rangkaian seleksi yang dikemas dalam bentuk pemilihan dengan format serupa kontes kecantikan. Duta wisata merupakan salah satu sarana sebagai media promosi terhadap potensi wisata yangdimiliki setiap daerah khususnya dan Indonesia secara umum[1]. Di salah satu daerah memiliki salah satu kabupaten yang mempunyai potensi wisata dan ragam budaya, diantaranya wisataalam, wisata belanja, wisata budaya, dan juga wisata keagamaan. Untuk mempromosikan potensi wisata yang dimiliki maka Dinas Pariwisata, dan Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga Kota Sibolga mengadakan seleksi untuk mencari putra - putri terbaik yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan. Proses penyeleksian yang dilakukan masih tergolong manual, belum adanya sistem yang membantu dalam penyeleksian sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mengolahnya dan keakuratan proses seleksi yang dilakukan kurang begitu tepat karena dari sekian banyaknya yang mendaftar sebagai calon duta wisata[2].

2.       TEORITIS

2.1      Duta Wisata

Duta wisata adalah sosok yang diharapkan menjadi bagian yang terdepan disebuah wilayah dalam memperkenalkan wisata daerah. Selain itu duta wisata kini di harapkan dengan tanggung jawab untuk terus belajar, mengasah kemampuan komunikasi karena duta wisata adalah sosok yang luwes dalam berkomunikasi, membekali diri dengan banyak kemampuan yang berhubungan dengan tugas duta wisata dan keperluan personal sebagai pribadi remaja yang unggul[1].

2.2      Sistem Pendukung Keputusan
Sistem Pendukung Keputusan (SPK) atau Decision Support System (DSS) adalah sebuah sistem yang mampu memberikan kemampuan pemecahan masalah maupun kemampuan pengkomunikasian untuk masalah dengan kondisi semi terstruktur dan tak terstruktur. Sistem ini digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tak seorangpun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Turban, 2005:105)[3].
2.3      Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS)

Metode WASPAS merupakan kombinasi unik dari pendekatan MCDM yang diketahui yaitu model jumlah tertimbang (Weighted sum model/WSM) dan model produk tertimbang (WPM) pada awalnya membutuhkan normalisasi linier dari elemen matriks keputusan dengan menggunakan dua persamaan[4][5].

Berikut merupakan langkah-langkah kerja dari metode WASPAS. yaitu :
1.   Mempersiapkan sebuah Matriks

2.  Menormalisasikan nilai  dengan rumus sebagai berikut :
Kriteria Keuntungan

............................................................................................................................................(1)

Kriteria Biaya

.............................................................................................................................................(2)

3.   Menghitung nilai Alternatif (Qi) dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

..............................................................................................................(3)

Nilai Qi yang terbaik merupakan nilai yang tertinggi.

3.     ANALISA DAN PEMBHASAN

Untuk memilih duta wisata terdapat beberapa kriteria yang digunakan oleh pengambil keputusan, kriteria itu antara lain:
a.         Warga negara Indonesia yang belum menikah
b.         Skill
c.          Tinggi
d.         Berat Badan
e.          Usia
f.          Pendidikan

Dalam penelitian ini pemilihan duta wisata, dilakukan dengan menerapkan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS).

Adapun langkah-langkah dalam pemilihan duta wisata dalam Metode Weighted Aggregated Sum Product Assessment (WASPAS) adalah sebagai berikut.
1.         Memberikan Nilai Pada Setiap Alternatif Dan Kriteria
2.         Membuat Matriks Keputusan
3.         Menghitung Matriks Ternormalisasi
4.         Mencari Nilai Qi

Langkah awal, memberikan nilai pada setiap alternatif dan kriteria

Tabel 1. Kriteria
Kriteria
Keterangan
Bobot
Jenis
C1
Warga Negara indonesia
4
Benefit
C2
Skill
3
Benefit
C3
Tinggi Badan
3
Benefit
C4
Berat Badan
3
Benefit
C5
C6
Usia
Pendidikan
2
3
Cost
Benefi

Tabel 2. Skala Penilaian
Kriteria
Keterangan
Keterangan

C1
Warga negara indonesia
Ya
2
Tidak
1
C2
Skill
Sangat Baik
91-100
Baik
81-90
Cukup
71-80
Buruk
61-70
Sangat Buruk
≥60
C6
Pendidikan
Strata 1
5
Diploma 3
3
SMA/SMK
1

Berikut ini merupakan data alternatif dari calon duta wisata yang akan dipilih menjadi duta wisata.

Tabel 3. Data Alternatif
Alternatif
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Sri Hardianti (A1)
Ya
Sangat Baik
165
40
22
5
Dina (A2)
Ya
Baik
156
45
22
5
Astutik (A3)
Tidak
Baik
158
35
18
3
Lisa (A4)
Tidak
Sangat Baik
156
36
18
3
Rahma (A5)
Ya
Baik
163
35
20
1

Dari tabel alternatif yang telah dibobotkan menggunakan tabel 2, maka diperolah tabel rating kecocokan yang dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4. Rataing Kecocokan
Alternatif
C1
C2
C3
C4
C5
C6
Sri Hardianti (A1)
2
95
165
40
22
5
Dina (A2)
2
85
156
45
22
5
Astutik (A3)
1
90
158
35
18
3
Lisa (A4)
1
96
156
36
18
3
Rahma (A5)
2
85
163
35
20
1
Max
2
96
165
45
22
5
Min
1
85
156
35
18
1

1.       Langkah kedua, membuat matriks keputusan
=

2.       Menghitung Mariks Ternormalisasi

X11= 2/2=1
X21= 2/2= 1
X31= 1/2= 0,5
X41= 1/2= 0,5
X51= 2/2= 1

X12= 95/96= 0,9896
X22= 85/96= 0,8854
X32= 90/96= 0,9375
X42= 96/96= 1
X52= 85/96= 0,8854


X13= 165/165= 1
X23= 156/165 = 0,9454
X33= 158/165 = 0,9575
X43= 156/165 = 0,9454
X53= 163/165= 0,9879

X14= 40/45 = 0,8889
X24= 45/45 = 1
X34= 35/45 = 0,7778
X44= 36/45 = 0,8
X54= 35/45 = 0,7778

X15= 22/18 = 1,2222
X25= 22/18 = 1,2222
X35= 18/18 = 1
X45= 18/18 = 1
X55= 20/18 = 1,1111

X16= 5/5 = 1
X26= 5/5 = 1
X36= 3/5 = 0,6
X46= 3/5 = 0,6
X56= 1/5 = 0,2

Dari hasil perhitungan diatas dapat dilihat dari matriks dibawah ini

X=


3.       Berdasarkan Persamaan 4, maka dicari nilai Qi

Q1= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 9,03995  0,508385 = 9,548335

Q2= 0,5  0,5
= 0,5  0,5 *(1)
= 0,5  0,5
= 8,8573  0,362028= 9,219328

Q3= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 6,9092+0,00382896 = 6,91302896

Q4= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 0,5  0,5
= 7 +  = 7,02296702

Q5= 0,5  0,5
= 0,5  0,5 *(0,04)
= 0,5  0,5
= 7,38775+  = 7,39570306

4.       Menentukan nilai Alternatif  tertinggi:
Tabel 3. Perangkingan
Alternatif
Hasil
Rangking
A1
9,548335
1
A2
9,219328
2
A5
7,39570306
3
A4
7,02296702
4
A3
6,91302896
5

Hasil dari perhitungan metode WASPAS, bahwa A1 merupakan alternatif terbaik sebagai duta parawisata terbaik

4.       KESIMPULAN

Berdasarkan sistem pendukung keputusan dengan metode WASPAS ini dilakukan tingkat penilaian yang akurat. Hasil dari proses sistem pendukung keputusan pemilihan duta wisata ini dapat digunakan sebagai bahan perkembangan untuk menentukan pengenalan wisata serta mempromosikan di wilayah atau daerah tertentu. Dengan ini  disimpulkan bahwa penggunaan sistem pendukung keputusan dapat  mempermudah dalam pemilihan Duta Wisata dengan menerapkan metode WASPAS.


REFERENCES

[1]         K. Andryan, S. Effendi, E. Santoso, and N. Hidayat, “Implementasi Metode TOPSIS Untuk Penentuan Finalis Duta Wisata Joko Roro Kabupaten Malang ( Studi Kasus : Paguyuban Joko Roro ),” vol. 2, no. 2, 2018.
[2]         A. S. H and A. Pujiastuti, “SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN DESTINASI WISATA FAVORIT DI PROPINSI YOGYAKARTA DENGAN METODE WEIGHTED PRODUCT ( WP ) BERBASIS ANDROID,” vol. 6, no. November, pp. 58–68, 2017.
[3]         M. Aan et al., “Student Admission Assesment using Multi- Objective Optimization on the Basis of Ratio Analysis (MOORA),” no. October, 2017.
[4]         M. Ickhsan, D. Anggraini, R. Haryono, and S. H. Sahir, “Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Kredit Usaha Rakyat Menggunakan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment ( WASPAS ),” vol. 5, no. 2, pp. 97–102, 2018.
[5]         S. Sugiarti, D. K. Nahulae, T. E. Panggabean, and M. Sianturi, “Sistem Pendukung Keputusan Penentuan Kebijakan Strategi Promosi Kampus Dengan Metode Weighted Aggregated Sum Product Assesment ( WASPAS ),” vol. 5, no. 2, pp. 103–108, 2018.



1 komentar: