Sabtu, 14 Juli 2018

metode modi


APLIKASI METODE TRANSPORTASI DALAM
OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI GULA
PASIR PADA PT.MAKMUR
Jln. Kawi No.38 Medan

Milyani Aritonang, Rizka Pratiwi, Sundari, Cronika Olivia Tobing, Esteria Novebri Simanjuntak

Abstrak
Metode Transportasi adalah suatu metode yang dapat digunakan untuk
menentukan pengalokasian barang yang paling efektif dari suatu sumber ke suatu tujuan tertentu dengan biaya yang seminimal mungkin. Penelitian ini dilakukan pada
PT. Makmur adalah pembuatan gula pasir untuk masyarakat yang mengkonsumsi. Gula pasir adalah suatu karbohidrat sederhana yang sedang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode transportasi dapat memberi penghematan atau efisiensi biaya distribusi gula pasir. Metode yang digunakan pada penelitian ini merupkan metode dari Modified Distribution (MODI) untuk menganalisa solusi optimum. Dari perhitungan dengan metode transportasi diperoleh biaya optimum yang lebih rendah dari perhitungan perusahaan, di mana biaya yang diperoleh dengan metode transportasi sebesar Rp.954.800.485,30 sedangkan biaya dari perhitungan perusahaan sebesar Rp.958.073.750,40. Dengan demikian penggunaan metode transportasi dapat menghemat biaya distribusi gula pasir sebesar Rp.3.273.265,10.

Kata Kunci : Optimasi, Distribusi, Modified Distribution (MODI)

1. PENDAHULUAN
Gula pasir adalah salah satu olahan yang bertujuan untuk melengkapi kebutuhan bahan bahan baku masakan yang terbuat dari sari tebu dan dikristalkan membentuk serbuk-serbuk seperti pasir. Gula pasir memiliki rasa yang manis dan mudah larut dalam air terutama air panas. Gula pasir di dapatkan dari ekstra sari tebu yang dikristalkan. Gula pasir banyak di temukan di manapun dalam bentuk kemasan. Gula pasir menjadi salah satu dari sembilan bahan pokok yang tidak bisa terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia. Gula pasir dipercaya mampu menambah energi dalam tubuh karena kandungan karbohidratnya. Akan tetapi, konsumsi gula pasir juga memiliki batas aman setara dengan satu hingga dua sendok makan tiap harinya agar tercegah dari resiko penyakit Diabetes.

Untuk meminimumkan biaya distribusi ini maka perlu dilakukan perencanaan dalam pendistribusian gula pasir sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan adalah optimal. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan biaya distribusi adalah dengan metode transportasi. Metode transportasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal sehingga biaya distribusi yang dikeluarkan adalah minimum. Oleh karena itu metode ini tepat untuk menentukan biaya distribusi yang optimal dalam masalah transportasi.

2. LANDASAN TEORI

Metode transportasi berhubungan dengan distribusi suatu produk tunggal dari beberapa sumber dengan penawaran terbatas, menuju beberapa tujuan, dengan permintaan tertentu, pada biaya distribusi minimum. Karena hanya ada satu macam barang, suatu tempat tujuan dapat memenuhi permintaannya dari satu atau lebih sumber. Untuk mendapat biaya yang minimum, maka alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi, baik dari sumber ke tujuan atau sebaliknya. Persoalan transportasi pada dasarnya merupakan golongan dalam program linier yang dapat diselesaikan dengan cara simpleks. Tetapi, karena penampilannya yang khusus, persoalan transportasi memerlukan cara-cara perhitungan yang lebih praktis dan efisien.
 Persoalan transportasi memiliki beberapa ciri antara lain:
1.    Terdapat sejumlah sumber dan sejumlah tujuan tertentu.
2.    Jumlah atau kuantitas barang yang didistribusikan dari setiap permintaan.
3.    Jumlah atau kuantitas barang yang dikirim dari suatu sumber ke suatu tujuan sesuai dengan permintaan atau kapasitas sumber.
4.    Biaya transportasi dari suatu sumber ke suatu tujuan adalah tertentu.

Secara matematis permasalahan transportasi dapat dimodelkan sebagai berikut:
Fungsi tujuan:
Minimum Z =
dengan kendala:



Keterangan:
Cij = biaya transportasi per unit barang dari sumber i ke tujuan j
Xij = jumlah barang yang didistribusikan dari sumber i ke tujuan j
ai = jumlah barang yang ditawarkan atau kapasitas dari sumber i
bj = jumlah barang yang diminta atau dipesan oleh tujuan j
m = banyaknya sumber
n = banyaknya tujuan
Suatu masalah transportasi dikatakan seimbang (balanced program) apabila jumlah penawaran pada sumber i sama dengan jumlah permintaan pada tujuan j. Dapat dituliskan:
Masalah transportasi dapat ditempatkan dalam suatu tabel khusus yang dinamakan tabel transportasi. Sumber ditulis dalam baris-baris dan tujuan dalam kolom-kolom. Dalam tabel transportasi terdapat m x n kotak. Biaya transportasi per unit barang Cij dicatat pada kotak kecil di bagian kanan atas setiap kotak. Permintaan dari setiap tujuan terdapat pada baris paling bawah, sementara penawaran setiap sumber dicatat pada kolom paling kanan. Kotak pojok kiri bawah menunjukkan kenyataan bahwa penawaran atau supply (S) sama dengan permintaan atau demand (D). Variabel Xij pada setiap kotak menunjukkan jumlah barang yang diangkut dari sumber i ke tujuan j. Bentuk umum dari tabel transportasi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Tabel Transportasi

Langkah pertama untuk menyelesaikan masalah transportasi adalah dengan menentukan solusi fisibel awal. Terdapat tiga metode untuk menentukan solusi fisibel awal yaitu:
1.    Metode Pojok Barat Laut (Northwest Corner)
2.    Metode Biaya Terkecil (Least Cost)
3.    Metode Pendekatan Vogel (Vogels Approximation Method/VAM)
Setelah mendapatkan solusi fisibel awal maka selanjutnya dicari solusi optimal. Terdapat dua metode untuk menentukan solusi optimal yaitu:
1.    Metode Batu Loncatan (Stepping Stone)
2.    Metode Modified Distribution (MODI)
Metode yang dibahas dalam penelitian ini adalah metode Vogel (VAM) untuk solusi awal dan metode MODI untuk solusi optimal. Adapun langkah-langkah metode VAM yaitu:
1.    Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost untuk setiap baris i dihitung dengan mengurangkan nilai Cij terkecil pada baris itu dari nilai Cij satu tingkat lebih besar pada baris yang sama. Opportunity cost kolom diperoleh dengan cara yang serupa. Biaya-biaya ini adalah penalty karena tidak memilih kotak dengan biaya minimum.
2.    Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar (jika terdapat nilai yang sama, maka pilih secara sembarang). Alokasikan unit barang sebanyak mungkin ke kotak dengan nilai Cij minimum pada baris atau kolom yang dipilih. Untuk Cij terkecil, Xij = minimum(Si,Dj). Artinya penalty terbesar dihindari.
3.    Sesuaikan penawaran dan permintaan untuk menunjukkan alokasi yang sudah dilakukan. Hilangkan semua baris dan kolom di mana penawaran dan permintaan telah dihabiskan.
4.    Jika semua penawaran dan permintaan belum dipenuhi, kembali ke langkah 1 dan hitung lagi opportunity cost yang baru. Jika semua penawaran dan permintaan terpenuhi, maka solusi awal telah diperoleh.

langkah-langkah metode MODI yaitu:
1.    Menentukan nilai-nilai Ui untuk setiap baris dan nilai-nilai Vj untuk setiap kolom dengan menggunakan hubungan Cij = Ui + Vj untuk semua variabel basis dan tetapkan bahwa nilai Ui adalah nol.
2.    Hitung perubahan biaya untuk setiap variabel nonbasis dengan menggunakan hubungan Xij = Cij − Ui − Vj .
3.    Jika terdapat nilai Xij negatif, maka solusi belum optimal. Pilih variabel Xij dengan nilai negatif terbesar sebagai entering variable.
4.    Alokasikan barang ke entering variable Xij sesuai proses stepping stone.
5.    Ulangi langkah 1 sampai dengan langkah 4 hingga semua nilai Xij bernilai nol atau positif.







3. METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari PT. Makmur. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

1.    Pengumpulan data jumlah persediaan gula pasir di bulan Juli 2013, jumlah penyaluran  bulan Juli 2013, dan tarif angkut dari gudang ke titik konsumen. Data-data tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 2. Jumlah Persediaan gula pasir Bulan Juli 2013
NO
GUDANG
LOKASI
TOTAL PRESEDIAAN GULA PASIR
1
A
MEDAN
3.318.270
2
B
MEDAN
2.895.437
3
C
T.TINGGI
3.379.212
4
D
BINJAI
385.170
5
E
MEDAN
1.294.575

Tabel 3. Penyaluran gula pasir bulan Juli 2013

NO
GUDANG
TITIK DISTRIBUSI
JUMLAH
1
A
BINJAI
524.865
MEDAN
2.739.405
2
B
BINJAI
347.777
ACEH SELATAN
129.390
3
C
T.TINGGI
2.418.270
MEDAN
218.730
4
D
LANGKAT
166.440
MEDAN
2.648.982
5
E
T.TINGGI
208.410
MEDAN
521.820
TOTAL
9.924.089

Tabel 4. Tarif Angkut gula pasir dari Gudang ke Titik Distribusi
(Rp/Kg)
Dari/Ke
MEDAN
T.TINGGI
BINJAI
ACEH SELATAN
LANGKAT
A
71,22
78,13
100,39
91,13
87,12
B
71,62
77,73
99,60
90,73
86,33
C
73,00
81,69
103,69
94,69
89,89
D
76,16
84,45
105,92
97,45
92,66
E
102,44
111,14
73,50
119,45
90,98

2.    Melakukan analisa dengan metode transportasi yaitu MODI untuk solusi optimum.
3.    Membuat kesimpulan.
4. PEMBAHASAN
Data yang diperoleh diformulasikan ke dalam bentuk matematis sebagai berikut.
Minimum Z = Minimum Z =   Cij Xij

Z =    71, 22X11+78, 13X12+100, 39X13+91, 13X14+87, 12X15+
71, 62X21+77, 73X22+99, 60X23+90, 73X24+86, 33X25+
73X31 +81, 69X32 +103, 69X33+94, 69X34 +89, 89X35+
76, 16X41+84, 45X42+105, 92X43+97, 45X44+92, 66X45+
102, 44X51 + 111, 14X52 + 73, 5X53 + 119, 45X54 + 90, 98X55 +
Dengan batasan:
Penawaran:   X11 + X12 + X13 + X14 + X15 = 3.318.270
X21 + X22 + X23 + X24 + X25 = 2.895.437
X31 + X32 + X33 + X34 + X35 = 385.170
X41 + X42 + X43 + X44 + X45 = 3.379.212
X51 + X52 + X53 + X54 + X55 = 1.294.575

Permintaan:  X11 + X21 + X31 + X41 + X51 = 3.264.270
X12 + X22 + X32 + X42 + X52 = 477.167
X13 + X23 + X33 + X43 + X53 = 2.637.000
X14 + X24 + X34 + X44 + X54 = 2.815.422
X15 + X25 + X35 + X45 + X55 = 730.230
Selanjutnya dicari solusi fisibel awal dengan menggunakan metode VAM. Tahap pertama dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Tahap Pertama Iterasi VAM

DARI/KE
TUJUAN
Supply
Selisih
MEDAN
T.TINGGI
BINJAI
ACEH SELATAN
LANGKAT
Sumber
A
71,22
78,13
100,39
91,13
87,12
3.318.270
6,91





B
71,62
77,73
99,6
90,73
86,33
2.895.437
6,11





C
73
81,69
103,69
94,69
89,89
385.170
8,69





D
76,16
84,45
105,92
97,45
92,66
3.379.212
8,29





E
102,44
111,14
73,5
119,45
90,98
1.294.575
15,5


2.637.000


Demad
3.264.270
477.167
2.637.000
2.815.422
730.230

Selisi
0,4
0,4
26,1
0,4
0,79

Tahap iterasi dilanjutkan dengan mengulangi langkah-langkah metode VAM hingga semua supply dan demand terpenuhi. Solusi awal didapat dengan melakukan sembilan iterasi. Solusi awal pengalokasian dengan VAM dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Solusi Awal Pengalokasian dengan VAM

DARI/KE
TUJUAN
Supply
MEDAN
T.TINGGI
BINJAI
ACEH SELATAN
LANGKAT
Sumber
A
71,22
78,13
100,39
91,13
87,12
3.318.270

688.260

2.630.010

B
71,62
77,73
99,6
90,73
86,33
2.895.437


531.855
2.234.192
129.390
C
73
81,69
103,69
94,69
89,89
385.170
385.170




D
76,16
84,45
105,92
762.567
92,66
3.379.212
2.616.645


97,45

E
102,44
111,14
73,5
119,45
90,98
1.294.575


334.575

960.000
Demad
3.264.270
477.167
2.637.000
2.815.422
730.230
9.924.089

Solusi awal dengan VAM kemudian dievaluasi kembali dengan menggunakan metode MODI untuk mendapatkan hasil yang optimal. Langkah pertama adalah menentukan nilai baris (Ui) dan kolom (Vj) untuk setiap variabel basis dengan menggunakan hubungan Cij = Ui + Vj , di mana Cij adalah biaya angkut dan nilai U1 = 0.
X12 = 78, 13 = U1 + V2, jika U1 = 0, maka V2 = 78, 13
X14 = 91, 13 = U1 + V4, jika U1 = 0 maka V4 = 91, 13
X24 = 90, 73 = U2 + V4, jika V4 = 91, 13 maka U2 = −0, 4
X25 = 86, 33 = U2 + V5, jika U2 = −0, 4 maka V5 = 86, 73
X53 = 73, 5 = U5 + V3, jika U5 = −5, 14 maka V3 = 78, 64
X45 = 92, 66 = U4 + V5, jika V5 = 86, 73 maka U4 = 5, 93
X41 = 76, 16 = U4 + V1, jika U4 = 5, 93 maka V1 = 70, 23
X31 = 73 = U3 + V1, jika V1 = 70, 23 maka U3 = 2, 7
Setelah menentukan nilai baris dan kolom kemudian mencari nilai perubahan biaya dari setiap variabel non basis dengan menggunakan hubungan Xij = Cij − Ui − Vj , di mana Xij merupakan variabel non basis.
X11 = 71, 22− 0 − 70, 23 = 0, 99
X13 = 100, 39− 0 − 78, 64 = 21, 75
X15 = 87, 12− 0 − 86, 73 = 0, 39
X21 = 71, 62− (−0, 4)− 70, 23 = 1, 79
X22 = 77, 73− (−0, 4)− 78, 13 = 0
X23 = 99, 60− (−0, 4)− 78, 64 = 21, 36
X32 = 81, 69− 2, 77− 78, 13 = 0, 79
X33 = 103, 16− 2, 77− 78, 64 = 21, 75
X34 = 94, 69− 2, 77− 91, 13 = 0, 79
X35 = 89, 89− 2, 77− 86, 73 = 0, 39
X42 = 84, 45− 5, 93− 78, 13 = 0, 39
X43 = 105, 92− 5, 93− 78, 64 = 21, 35
X44 = 97, 45− 5, 93− 91, 13 = 0, 39
X51 = 102, 44− (−5, 14)− 70, 23 = 37, 35
X52 = 111, 14− (−5, 14)− 78, 13 = 38, 15
X54 = 119, 45− (−5, 14)− 91, 13 = 33, 46
X55 = 90, 98− (−5, 14)− 86, 73 = 9, 39
Dari perhitungan dengan menggunakan metode MODI didapatkan semua nilai variabel non basis bernilai positif, maka dapat dikatakan bahwa solusi fisibel awal yang didapat dengan VAMsudah optimal. Kemudian total biaya dihitung dengan rumus
Minimum Z =   Cij Xij
sehingga:
Zmin = {(688.260)(78, 13)}+ {(2.630.010)(91, 13)}+ {(531.855)(99, 6)}+
 {(2.234.192)(90, 73)}+ {(129.390)(86, 33)}+ {(385.170)(73)}+
 {(2.616.645)(76, 16)}+{(762.567)(97, 45)}+{(334.575)(73, 5)}+
 {(960.000)(90, 89)}
= 53.773.753, 8+239.672.811, 3+52.972.758+202.708.240, 16+
   11.170.238, 7+ 28.117.410+ 199.283.683, 2+ 74.321.154, 15+
   24.591.262, 5+ 87.254.400
= 973.865.711, 81

Jadi biaya angkut gula pasir minimum sebesar Rp. 973.865.711, 81, dengan rincian penyaluran seperti pada Tabel 7 berikut.

Tabel 7. Rician Penyaluran gula pasir agar Biaya Angkut Minimum
NO
GUDANG
TITIK DISTRIBUSI
JUMLAH GULA (KG)
1
A
ACEH SELATAN
2.630.010
T.TINGGI
688.260
2
B
ACEH SELATAN
2.234.192
BINJAI
531.855
3
C
LANGKAT
129.390
MEDAN
385.170
4
D
MEDAN
2.616.645
ACEH SELATAN
762.567
5
E
BINJAI
334.575
LANGKAT
960.000





5. KESIMPULAN
1.    Dari hasil perhitungan dengan VAM diperoleh biaya transportasi minimum untuk distribusi RASKIN sebesar Rp.954.800.485, 30.
2.    Dengan menggunakan metode VAM untuk solusi awal dan MODI untuk solusi akhir maka total biaya distribusi minimum yang diperoleh sebesar Rp.954.800.485, 30, sedangkan dengan perhitungan perusahaan total biaya distribusi yang diperoleh sebesar Rp.958.073.750, 40, sehingga terjadi penghematan sebesar Rp.3.273.265, 10.


Daftar Pustaka
[1] Mulyono. Sri. Riset Operasi. Lembaga Penerbit Gakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta, (2004).
[2] Siagian. P. Penelitian Operasional. UI-Press. Jakarta, (1987).
[3] Zulfikarijah. Fien. Operation Research. Bayumedia. Malang, (2004).
[4] Aminuddin. Prinsip-Prinsip Riset Operasi. Erlangga. Jakarta, (2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar